SEC Hot News

Saturday, July 27, 2013

Marta Tilaar owner Marta Tilaar kosmetik

Marta Tilaar, Dulunya merupakan di nyatakan sebagai oleh dokter terapis sebagai seorang anak yang LAMBAT BELAJAR atau "Slow Lerner" atau dalam istilah awamnya Telmi "telat mikir".

Satu hal yang menarik kala itu orang tuanya berkata; "Marta sayang, Kita jangan percaya pada apa yang dikatakan para terapis itu ya nak."

"Kamu itu anak hebat, nak mama yakin itu. Nah sekarang mari kita fokus menemukan apa kehebatan kamu itu Nak."

(pesan orang tua Marta pada anaknya, persis dialog Nancy Alliot pada anaknya saat Thomas Edison dinyatakan sebagai anak yang TAK MAMPU MENGIKUTI PELAJARAN SEKOLAH alias Slow Learner alisa Learning Disability dan di keluarkan dari sekolah kelas 1 SD)

Hingga pada akhirnya Marta dan orang tuanya berhasil menemukan kehebatan Marta kecil, Mereka berdua berhasil menemukan minat terbesar anaknya yaitu dibidang kecantikan dan tata rias.

Setelah itu orang tuanya mengajak seluruh saudaranya mendukung bakat Marta kecil tersebut, dan karena waktu itu mereka masih memiliki dana terbatas maka orang tuanya rela menjual hampir semua perabot rumah tangganya untuk mendukung bakat anaknya hingga akhirnya mengirim anaknya untuk bersekolah di sekolah kecantikan yang dianggap terbaik saat itu.

Waktu itu orang tuanya bertanya "Marta sayang apa yang menjadi MIMPI BESARMU di dunia kecantikan".

Lalu Marta kecil menjawab "Aku ingin menjadikan Wanita2 Indonesia Cantik Alami dimata dunia, mama"

Ya waktu itu Marta bermimpi bahwa produk kecantikannya itu harus alami dan mewarisi budaya para leluhur, maka setelah kembali dari sekolahnya di Luar Negeri; anak dan orang tuanya pergi ke pelosok2 daerah belajar dari orang2 sepuh di Jawa tentang resep kencantikan ala leluhur raja2 Jawa dahulu kala.

Maka mulailah di tekuni usaha kecil-kecilan untuk memproduksi kosmetik dengan kombinasi pengetahuan International dengan resep kecantikan raja2 Jawa jaman dahulu.

Dan akhirnya waktu yang membuktikan hasil dari usaha keras anak dan orang tua ini, mereka telah membuktikan pada bangsa dan negaranya juga pada bangsa2 di dunia bahwa dia adalah anak yang berbakat dan sukses bukan seperti yang dikatakan oleh terapis dan sekolahnya bahwa dia adalah anak yang "SLOW LEARNER" atau lambat belajar.

Tahukah anda siapa sesungguhnya anak ini????



Anak ini sekarang dikenal dengan nama Marta Tilaar... salah satu pengusaha besar kosmetika dan kecantikan di Indonesia.

Saya jadi teringat dulu pernah ada anak yang saya bimbing, sebut saja namanya "Cantiq", anak inipun datang berkonsultasi bersama orang tuanya kepada saya karena disekolahnya dinyatakan sebagai anak yang SLOW LEARNER dan membutuhkan seorang Shadow Teacher untuk membantunya mengikuti pelajaran2 disekolahnya.

Namun kami beserta orang tuanya berhasil melakukan persis seperti yang dilakukan oleh orangtuanya Ibu Marta Tilaar.

Dan sekarang Cantik sudah fokus menempuh studinya di Jepang dengan spesialisasi Design Animasi Manga berbahasa Jepang.

Saya pun jadi teringat dengan orang2 yang masih bersikeras menentang keras pandangan kami (melalui sebuah web site yang di share di fb kita);

bahwa mereka katakan apa yang kami sampaikan adalah sebuah KEBOHONGAN DAN HANYA UNTUK MENYENANGKAN PARA ORANG TUA SEMATA. Apakah anda masih ingat ????

Padahal menurut pengalaman kami juga bukti2 sejarah, sesungguhnya TIDAK ADA anak yang bermasalah dengan ADD, ADHD, Learning Disbality atau (Slow Learner).

Malainkan yang ada adalah kita (sistem sekolah dan para gurunya) yang tidak mehami dan tidak mampu menemukan potensi unggul yang dimiliki si anak tersebut.

Sejarah telah membuktikan kembali melalui pengalaman hidup Ibu Martha Tilaar dan puteri yang kami bimbing yang bernama Cantiq.

Ingatlah bahwa susunguhnya kitalah yang harus lebih banyak belajar tentang menemukan kunggulan anak dan bukan malah MENGHAKIMI SETIAP ANAK DENGAN LEBEL2 MASALAH YANG BERBEDA.


Penting! Memulai usaha kecil menjadi sukses

Beberapa  aturan untuk memulai usaha kecil. Daftar ini lebih untuk membuat Anda menyadari kenyataan yang ada, bahwa ada beberapa rambu-rambu yang harus dipatuhi dalam menjalankan bisnis.

Lebih realistis. Saat membuat model bisnis, coba lihat ke sekeliling dan cari contoh sukses dari model bisnis yang Anda kehendaki, lalu pelajari. Bila Anda tak dapat menemukan, entah Anda yang luar biasa jenius, atau model bisnis Anda tidak bakal berhasil di dunia nyata. maka silakan cari model bisnis yang yang bisa diterapkan dan kita bisa menyenanginya

Jangan menginvestasikan uang sendiri. Karena kebanyakan bisnis adalah perjalanan yang berisiko, carilah partner. Jadi, jika semuanya tidak berjalan semua rencana, Anda tidak bakal bangkrut karena dana start-up tadi, dan tidak dikejar utang. tentunya mencari partner yang good attitude.

Perbudak diri sendiri. Jika Anda tidak bersedia bekerja keras, lembur, melupakan keuntungan pribadi dan kesehatan, maka wirausaha bukan untuk Anda. Pada awalnya, Anda pasti tidak akan mampu membayar karyawan, sekalipun karyawan yang murah. Jadi, karyawan Anda, adalah Anda sendiri. mengawali usaha kecil alangkah baiknya jika anda terlibat untuk memahami dan menguasai bisnis anda. faktor pengeluaran untuk tahap awal bisa diminimalisir

Hargai waktu. Beri nilai uang pada waktu Anda, misalnya Rp20 ribu perjam. Ini akan membantu saat Anda harus mengambil keputusan: Bila sebuah toko mengenakan biaya Rp10 ribu untuk pengiriman setiap minggu, dan Anda membutuhkan waktu 2 jam untuk pergi ke toko tersebut sendiri, maka bayar terus ongkos kirim dari perusahaan tersebut, karena lebih murah. Ini mungkin bertentangan dengan aturan ke 3, tapi bahkan budak sekalipun juga memiliki nilai ekonomi.

Rekrut karyawan dengan baik. Tanpa memedulikan ukuran usaha Anda, pada akhirnya Anda akan merekrut karyawan dari luar. Untuk itu, lakukan proses rekrutmen dengan hati-hati, tanpa tergesa-gesa, dan perlakukan hal tersebut sepenting saat Anda memulai usaha. Sangat disayangkan sikap pemilik usaha yang punya visi untuk usahanya, tapi merekrut karyawan yang justru menghalanginya meraih visi tersebut.

Jual kelebihannya, bukan harganya. Saat Anda memulai usaha, sudah sewajarnya Anda frustasi memasarkannya.Tapi, jika Anda bersaing pada harga, Anda pada akhirnya kan menjual dengan harga pas-pasan atau bahkan di bawah modal. Kuasai keahlian berkomunikasi dengan pelanggan, untuk menjelaskan bahwa harga produk Anda lebih tinggi karena memiliki nilai yang lebih baik. harga bukan segalanya tapi pelayanan dengan menunjukkan kelebihan nilai barang yang dijual bisa meningkatkan nilai jual barang tersebut

Ketahui angka dasar. Mengetahui berapa banyak uang yang Anda butuhkan untuk menjalani usaha – mulai dari sewa toko, listrik, asuransi karyawan, sampai harga tinta printer, kertas, dan pajak. Lalu bagi semua itu dengan berapa hari dalam setahun Anda akan buka, dan… itulah angka dasar – jumlah minimum pendapatan yang Anda butuhkan setiap hari. Jika Anda tidak pernah berpikir tentang angka dasar, coba pikir ulang.

Gunakan teknologi terbaru. Teknologi anyar seperti aplikasi dan penyimpaanan data dengan cloud technology sangat murah dan membuat perusahaan kecil dapat bersaing dengan perusahaan besar. Manfaatkan teknologi rendah biaya yang ada di pasaran. banyak teknologi baru dengan low cost

Perlakukan vendor dengan baik. Perlakukan vendor dan suplier Anda sebaik mungkin, seperti halnya Anda memperlakukan para pelanggan. Mereka bisa saja memberikan diskon berdasarkan besarnya volume pemesanan Anda, atau bahkan demi menjaga hubungan baik, serta berharap ada peningkatan volume di masa mendatang. Hubungan yang baik membuat mereka juga dapat memahami keterlambatan pembayaran, bahkan memberikan pengiriman gratis.

Jadilah yang terbaik. Anda tidak boleh setengah-setengah.Setiap hal yang Anda lakukan untuk klien harus lah yangterbaik. Apapun yang Anda buat dan jual, haruslah yang terbaik. Lakukan itu terus menerus, dan kekuatan word of mouth akan menyebar.  (Sumber: The Washington Post/Slate Magazine)

Andina Nabila Irvani.pebisnis muda Lukis sepatu

Andina Nabila Irvani.  adalah seorang mahasiswi jurusan desain komunikasi visual, Universitas Bina Nusantara Jakarta ini tidak hanya pandai di kelas. Dia juga sukses menjadi pengusaha muda.

 Andina menekuni bidang yang jarang digeluti banyak orang; melukis sepatu. melukis sepatu adalah  hobi Andina yang kini meraup omzet hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. tidak hanya melayani pasar dalam negeri, dara berjilbab kelahiran Bandung, 31 Juni 1990 ini juga berhasil mengimpor produknya ke Malaysia, Hongkong, Australia, dan Brunei Darussalam.

“Saya harus berusaha mengatur waktu sebaik-baiknya agar studi dan bisnis tak saling mengganggu,” akunya ketika ditanya apa resep suksesnya.

Berkat prestasinya di bidang bisnis, gadis yang akrab disapa Dina ini meraih sejumlah penghargaan, antara lain finalis di ajang Asia’s Best Young Entrepreneur 2009 dan Winner of Shell Live Wire 2009.

Tidak mudah untuk memulai bisnis ini. Saat baru pertama buka pada 2008, Dina harus rela begadang hampir tiap malam. Karena sepulang kuliah, ia langsung mengurusi bisnisnya. Tapi kini, dibantu sang kakak, Dina sudah punya 5 orang pelukis dan 1 orang karyawan yang mengurus order. Dina mengaku punya modal awal hanya sekitar Rp1 juta.

Sepatu yang ditawarkan Dina memang unik, yakni bergambar lukisan tangan. Kiri-kanan kadang tidak sama persis. Tapi itu tidak masalah. Justru membuat unik dan laris manis. . Untuk sepasang sepatu lukis harganya sekitar Rp 110.000 hingga Rp 200.000.

“Selain keberanian, harus punya inovasi, dan mau kerja keras. Jangan lupa gunakan potensi yang ada di sekitar kamu untuk membantu mengembangkan bisnis,” ujarnya saat ditanya apa yang harus dilakukan jika mahasiswa ingin menjadi pebisnis.

Friday, July 26, 2013

Agus Supriyadi Owner F1 Printing

Agus Supriyadi
Semangat memberi benar-benar ditunjukkan Agus Supriyadi, owner F1 Printing Jember Jatim yang masih berusia 30 an,  dalam mendidik generasi muda agar memiliki jiwa entrepreneur yang tangguh. Semangat memberi itu, salah satunya ditunjukkan Agus dengan memberikan materi motivasi kepada pelaku usaha di Denpasar, Bali saat ada pertemuan Komunitas Tung Desem Waringin.
Pengusaha muda asli Jember ini mengisi bersama Made Robert, CEO (Chief Executive Officer) dari Business Owner School (BOS). BOS merupakan sekolah khusus bagi yang ingin menjadi Bos (pemilik usaha, Red). BOS merupakan konsep pendidikan informal yang fokus pada pengembangan entrepreneurship.
Program yang dikembangkan merupakan pelatihan yang mengajarkan metode menjadi pengusaha yang berbasis kompetensi dan etika dalam berbisnis. Sehingga pengusaha yang terbentuk dari BOS bukanlah pengusaha instan/karbitan. “Melainkan pengusaha yang terbentuk karena proses yang matang, menguasai kompetensi untuk menjadi pengusaha, serta pengusaha yang memiliki etika dalam menjalankan usahanya,” ujarnya.
Bisnis yang dihasilkan pun dapat membawa berkah bagi dirinya dan banyak orang. Konsep pembelajaran yang juga visi dari BOS ini dikemas dalan sebuah program pelatihan rutin yang mendatangkan mentor-mentor dengan latar belakang pengusaha para praktisi usaha berskala nasional yang telah teruji.
“Sehingga diharapkan dapat memberikan jalur yang benar untuk sukses, yang pada akhirnya akan tercipta generasi pengusaha Indonesia yang mampu menggerakkan perekonomian dan menebar rahmat bagi lebih banyak orang. Dan mengangkat harkat-martabat bangsa Indonesia di dunia internasional,” paparnya.
Ini pula yang terjadi pada diri Agus F1, pengusaha/praktisi bisnis yang dilahirkan dari keluarga tidak mampu, bahkan minus yang kini sukses memiliki beberapa perusahaan di beberapa kabupaten di Jawa Timur. Ketertarikan seorang Made Robert selaku CEO dari Business Owner School kepada Agus F1 ketika melihat Agus F1 memaparkan dan menjelaskan bisnis advertising di ratusan alumni Tung Desem Waringin dan Mampu Menyedot Perhatian semua Peserta Seminar karena penjelasannya sangat mudah di terima dan lugas.
Dari pertemuan tersebut, Agus F1 mendapatkan tawaran menjadi Mentor Motivasi Bisnis di Business Owner Schooll yang dilaksanakan di Denpasar Bali. Tawaran tersebut langsung disetujuinya. “Visi dan misi BOS dan semangat memberi yang menjadi motivasi seorang Agus F1 untuk selalu membagikan ilmu dan pengalamannya kepada siapa saja. Kalau semua pengusaha sukses mau berbagi ilmu dan pengalamannya maka tidak lama lagi Indonesia akan menjadi negara kaya di dunia,” ujar Agus F1. Alhasil semua peserta BOS merasakan antusias yang luar biasa. Bahkan Agus F1 langsung diundang khusus ke Singaraja Bali.

sumber : http://www.titik0km.com

Thursday, July 25, 2013

Menjadikan Impian jadi kenyataan

Mewujudkan Impian dengan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan mimpi tersebut secara terus menerus dan fokus mempercepat mimpi itu menjadi kenyataan.Mencapai sukses pribadi tidak harus sulit. Sukses bukanlah impian yang mustahil. Anda bisa menjadi sukses dalam hidup. Tetapi pertama Anda perlu tahu arti kesuksesan bagi Anda . Janganlah hanya terpaku pada beberapa definisi umum dari kesuksesan. Anda perlu melihat apa yang Anda dan kehidupan Anda harapkan akan terlihat ketika Anda berhasil. Kembangkan visi yang kuat dari apa yang Anda harapkan akan terlihat ketika Anda benar-benar sukses, hal itu akan membantu Anda melangkah.
ada beberapa tahapan untuk memulai menjadikan mimpi menjadi kenyataan
  • Apa yang mau dilakukan?
  • Kapan mau dilakukan?
  • Kapan telah dilakukan?
  • Apa hasilnya?
Jika Anda ingin mengubah impian menjadi kenyataan, Anda perlu mengembangkan karakter diri yang layak untuk menjadi pemenang yaitu TANGGUH dan DISIPLIN. Anda harus mampu mengklarifikasikan impian Anda, mengevaluasi, dan membawanya dari tahap imajinasi menuju tindakan. Kalau Anda tidak bertindak maka Anda hanyalah pengkhayal belaka. Ingat perjalanan ribuan kilometer ditempuh dari rangkaian langkah-langkah kecil yang mampu Anda lakukan setiap hari. Dan nikmati proses ini dengan hati bahagia serta senyuman yang selalu menghiasi wajah Anda, dalam kondisi bagaimanapun juga. Karena dalam al Qur'an disebutkan bahwa 'Tiadalah kehidupan dunia melainkan sendau gurau dan permainan'. Bisnis adalah bagian dari sebuah permainan yang harus dijalani dengan keceriaan.

Sekarang mari kita lihat "skala impian" dari tahap yang paling tidak mungkin dicapai sampai yang paling mungkin dicapai:

» FANTASI, merupakan konsep-konsep yang tidak mungkin dapat dicapai atau sangat tidak realistis. Saat ini banyak sekali iklan yang menawarkan penghasilan ratusan juta bahkan milyaran hanya dengan bekerja paruh waktu, dengan gambaran orang yang sedang bersantai di rumah mewah dengan hiasan mobil mewah. Orang-orang ini tahu bahwa mereka menjual fantasi. Tetapi jangan salah, saya tahu bahwa berfantasi bisa membuat hidup ini lebih hidup, namun saat fantasi 'otak kanan' berlebihan tanpa diimbangi dengan kendali 'otak kiri' ini bisa menjadi musibah. Saya melihat sendiri ketika merintis sebuah komunitas yang saya beri nama 'kolam emas', justru saya tinggalkan karena saat itu saya merasa pemikiran 'otak kanan' dari beberapa rekan sudah tidak rasional lagi dan menyalahi sunnatullah di alam bahwa semua butuh proses tumbuh. Akhirnya kolam emas pun berantakan dengan berakhir cukup tragis :)

» IMPIAN, merupakan konsep-konsep yang dapat dicapai tetapi hanya sedikit orang yang mampu menggapai impian-impian yang besar, karena sebagian besar masyarakat masih takut untuk bermimpi besar, apalagi di kosakata bahasa jawa ada istilah 'ngoyo woro' yang ini menjadi penghalang secara psikologis bagi kebanyakan wong jawa, dan juga sangat populer dalam omongan keseharian orang jawa -juga sebagai penghalang - yaitu 'ojo neko-neko'.

» VISI, merupakan konsep yang dapat dicapai sekaligus suatu tahapan di mana kerugian dan hambatan dalam mencapainya juga dipertimbangkan. Dalam tahap visi ini,  Anda harus berani menuliskan visi Anda dan berjalan sesuai visi yang telah Anda susun walaupun terkadang melawan arus kebanyakan. Anda tidak takut untuk memahami masalah tentang biaya, keterbatasan, dan tenaga  yang diperlukan, serta peluang keberhasilan Anda. Jadilah Anda pemimpin yang memiliki visi  yang jelas, karena ini adalah awal kesuksesan Anda di masa yang akan datang.

» TUJUAN, merupakan sasaran yang spesifik dan realistis. Pada tahap tujuan, Anda mulai menentukan.sasaran-sasaran  yang jelas dan praktis dalam mencapai apa yang Anda inginkan. Anda paham berapa banyak yang bisa Anda capai -yang tidak bisa Anda capai- dan mulai merancangnya dengan sungguh-sungguh. Setiap orang punya 'kapasitas maksimum' untuk menjalankan tugas atau menyelesaikan persoalan dalam satu waktu secara bersamaan.

» RENCANA, merupakan garis besar langkah demi langkah tentang bagaimana Anda akan meraih tujuan-tujuan Anda. Ini adalah tahapan dimana Anda menentukan bagaimana membuat impian Anda menjadi kenyataan. Anda menyusun daftar tindakan saat-saat penting, dan agenda untuk kegiatan aksi nyata dalam schedule pekanan atau harian. Lalu Anda mulai.melaksanakan. Lakukan sekarang atau Anda kehilangan kesempatan selamanya.

 

Wednesday, July 24, 2013

Hafizh Suradiharja owner CV Roti John Bali Fresh

Hafizh Suradiharja
Hafizh Suradiharja, pemilik CV Roti John Bali Fresh, terjun di dunia usaha. Meski berulang kali harus menghadapi kepahitan, karena usahanya bangkrut, Hafizh tak patah arang. Mental yang kuat pun mengantarkannya untuk menggapai sukses sebagai pengusaha pada usia 25 tahun. 

Hafizh muda memang akrab dengan dunia bisnis. Pada 2006 silam, ketika masih berstatus mahasiswa, pria kelahiran Jakarta ini menjajal peruntungannya dengan membuka sekolah disc jockey (DJ). tak pernah terpikirkan bagaimana awalnya membuka usaha itu. Ia berani membuka jasa pendidikan peramu musik karena menilai profesi itu sedang naik daun.

Hafizh pun melengkapi fasilitas sekolah DJ itu dengan peralatan yang bagus. Sayang, usaha ini hanya bertahan setahun. Ia menyadari, bahwa sekolah DJ miliknya tak punya nilai tambah di tengah menjamurnya sekolah DJ saat itu. “Saya tidak punya koneksi. Selain itu, banyak sekolah yang menawarkan biaya murah,” ujar dia.

Dari usaha pendidikan, Hafizh beralih menjadi pengusaha kuliner. Mengikuti tren yang sedang berkembang, Hafizh, yang kala itu masih menjadi mahasiswa Universitas Islam Jakarta, membuka kedai sop buah. Kedai ini sempat berkembang hingga memiliki tiga cabang. Lagi-lagi karena tak kuat bersaing, usaha sop buah Hafizh merugi dan bangkrut. 

Tak putus asa, pria yang lahir di Jakarta, 29 Januari 1988, ini kembali menjajal usaha yang baru pada tahun 2008. Tapi, kali ini ia tak sendiri. Hafizh menjalin kerja sama dengan pengusaha asal Singapura untuk membuka biro perjalanan PT Apex Indonusa Prima. “Saya menyetor sekitar 30 persen dari total modal,” ujar dia. Hafizh mengaku, ia memperoleh dana untuk modal usaha itu dari pinjaman bank atas nama orang tuanya.

Setelah berjalan enam bulan, perjalanan bisnis kongsian itu tidak mulus. Perbedaan usia yang terlampau jauh membuat visi kedua partner bisnis tak sejalan lagi. “Partner saya yang jauh lebih tua memiliki pola pikir yang sangat hati-hati, berbeda dengan saya yang terlampau bersemangat saat itu,” kenang Hafizh. Ia pun menarik lagi modal yang telah ditanamkan.

Namun kongsi itu tidak sia-sia. Sang partner yang berasal Negeri Singa diakui Hafizh mendatangkan inspirasi membuka gerai roti john. “Partner dari Singapura itu selalu membawakan roti john ketika dia pulang,” kata Hafizh. Di sana, roti john sering disantap sebagai pengganti sarapan pagi.

Namun, di bisnis keempatnya ini Hafizh tak gegabah. Ketika usaha ketiga tak berjalan mulus, ia melakukan beberapa evaluasi atas kiprahnya. “Saya menyadari, selalu berada di zona merah yang sudah banyak pelakunya,” ujarnya. Dari situ, ia mendapat pencerahan, jika ingin memulai usaha lagi, harus menciptakan ide baru.

Lantas, ketika ia melihat belum ada orang yang berbisnis roti john di Indonesia, Hafizh pun segera menggarap bidang baru ini. Apalagi, dia melihat ada bisnis bakeri di sekitar rumahnya yang mampu bertahan lama. Pada 2009, pria lajang ini kembali mengajukan pinjaman bank, sebesar Rp 30 juta untuk  memesan roti ke pabrik, sekaligus merenovasi sebuah kafe.  


Sesuaikan pasar

Hafizh mendapatkan resep roti john ini dari temannya. Ia pun tak mengubah baik bentuk, tekstur dan rasa untuk mempertahan keasliannya. “Tekstur roti ini keras dengan satu pilihan rasa yakni telur dan bawang,” ujar dia. 

Pada bulan pertama, pembeli banyak berdatangan. Namun, menginjak bulan kedua, ketiga, pengunjung justru semakin sepi. Tak mau pengalaman bangkrutnya berulang, Hafizh segera mencari cari tahu kesalahan bisnis barunya.

Ia pun menemukan banyak kekeliruan, seperti penetapan harga Rp 12.000 yang kurang ramah di kantong. Tekstur roti yang terlalu keras sampai tidak adanya varian rasa.

Sejak itu, Hafizh berpikir mencari jalan keluar. “Saya harus bikin roti yang sesuai dengan lidah orang Indonesia, enak, murah, dan bikin kenyang,” jelasnya. Ia pun mencari chef dari hotel berbintang untuk membuat roti yang sesuai dengan hasil evaluasinya.

Usaha terakhir ini pun sukses. Dengan 12 varian rasa, pembeli kembali menyesaki gerai roti john. Dengan modal tambahan, Hafizh juga mengembangkan konsep both untuk memperluas pemasaran. Kini, sudah ada 50 gerai roti john.

Hafizh pun mampu tersenyum lebar dan mencecap manisnya berbisnis. Bisnis keempatnya ini sudah menyerap 35 tenaga kerja yang memproduksi sekitar 500 hingga 1.000 roti per hari. Dalam sebulan, finalis wirausaha Mandiri 2011 ini menangguk omzet hingga ratusan juta rupiah.

Tak puas setelah menuai sukses di usaha roti john, Hafizh juga sedang mematangkan usaha yang tak jauh berbeda, yaitu minuman. “Kami akan membuat minuman khusus kopi,” ujar dia. 

Pengalaman mengembangkan usaha roti john diterapkan Hafizh saat merancang bisnis terbarunya. Ia merangkul peramu kopi yang berpengalaman untuk merancang aneka menu kopi spesial di kedainya nanti.  (J. Ani Kristanti, Melati Amaya Dori)
Sumber : KONTAN
Editor : Erlangga Djumen

Tuesday, July 23, 2013

Theresia Deka Putri Owner Kopi luwak Lanang

Theresia Deka Putri
.Berawal dari pengecer produk makanan minuman dari warung, Theresia Deka Putri kini sukses mengembangkan produk kopi sendiri. Bahkan, produknya, Kopi Luwak Lanang telah tersebar hingga ke luar negeri. Omzet miliaran rupiah pun mampu direnggut dara 25 tahun ini dalam setahun.

Pengalaman sebagai tenaga pemasar produk makanan dan minuman, menjadi bekal Theresia Deka Putri membangun usaha sendiri. Setelah menjadi pengecer produk milik orang lain, dara berusia 25 tahun ini merintis bisnis kopi sendiri.

Lewat CV Karya Semesta, Putri, panggilan akrabnya, memproduksi tiga merek kopi, yakni Kopi Luwak Lanang, Kopi Lanang Landep, dan Kopi Gajah Hitam. Tak terbatas di Jawa Timur, pemasaran produk kopi itu telah meluas hingga ke beberapa negara, seperti Taiwan, Korea, China, Jepang, Thailand, Malaysia hingga Polandia.

Putri memang bukan orang baru di dunia bisnis. Sedari sekolah, ia telah mengasah kemampuan bisnisnya dengan berjualan sepatu, pakaian, dan produk fashion lain. Sesuai dengan usianya, kala itu, konsumen Putri hanya teman-teman sekolah dan tetangga di sekitar tempat tinggalnya.

Sekitar tahun 2002, Putri mulai merambah produk makanan dan minuman, seperti kopi dan teh. Ia mendapat kepercayaan dari produsen untuk memegang satu tim di wilayah Jawa Timur. “Saya ikut berkeliling dari warung ke warung untuk menawarkan beragam produk minuman itu,” kenang perempuan yang besar di Gresik ini.

Kegigihan dan keuletan pun membawanya terus maju. Putri benar-benar menguasai jaringan warung-warung kopi yang berada di kota dan kabupaten lain di Jawa Timur. “Dari kegiatan itu, saya semakin mengerti dengan soal aktifitas pasar dan peluang-peluang di dalamnya. Banyaknya kompetitor di bisnis minuman, menandakan semakin besar peluang pasarnya,” terang Putri.

Tak hanya tinggal diam memasarkan produk orang lain, Putri mulai berpikir untuk membuat produk sendiri. Relasi yang kuat dengan para pemilik warung kopi menjadi modal pertamanya untuk terjun ke bisnis kopi. “Dari pemilik warung, saya memahami selera kopi yang digemari konsumen. Itu pelajaran yang sangat berharga,” jelasnya.

Bermodal keuntungan yang dikumpulkan, ia membuat usaha pengolahan kopi yang sederhana pada 2008. Ia hanya menyangrai biji-biji kopi itu dalam penggorengan terakota.  Penggilingan biji kopi dilakukan di tempat-tempat yang memang menawarkan jasa tersebut.


Luwak lanang

Lantaran sudah memiliki jaringan pemasaran yang kuat, Putri percaya diri untuk membangun bisnis ini. Untuk mendapatkan kebutuhan biji kopi, ia menjalin kemitraan dengan beberapa petani kopi yang ada di Bondowoso dan Malang. Ia sendiri juga memiliki kebun kopi seluas empat hektare.

Meski sudah punya produk sendiri, Putri tetap menjajakan produk minuman dari produsen lainnya. Selain untuk menambah keuntungan, ia mengantisipasi apabila ada pelanggan yang menginginkan produk lainnya. “Langkah ini juga saya lakukan untuk memperkuat modal usaha,”  tuturnya.

Selanjutnya, ia pun menciptakan segmentasi produk. Kopi Gajah Hitam adalah produk yang menyasar kalangan menengah bawah atau masuk ke warung-warung.  Dua merek lain, Kopi Luwak Lanang dan Kopi Lanang Landep merupakan produk untuk pasar menengah atas. “Kopi Luwak Lanang selalu habis dipesan oleh pelanggan di luar negeri,” ujar Putri.

Sesuai dengan namanya, Putri memang hanya menggunakan luwak jantan untuk fermentasi biji kopi supaya menghasilkan aroma dan rasa yang khas berbeda. “Enzim luwak jantan itu jauh lebih kuat dari luwak betina,” cetusnya.

Demikian pula untuk kopi merek Lanang Landep. Ia hanya menggunakan biji-biji kopi tunggal (pearberry), atau yang sering disebut sebagai biji kopi lanang. Biji kopi tunggal tersebut diperoleh melalui proses penyortiran.

Di luar ketiga produk tersebut, Putri juga memenuhi pesanan kopi sesuai dengan keinginan pelanggannya. Maklum, pemasaran Putri makin meluas karena aktif mengikuti pameran. Tak hanya menjajakan di warung-warung kopi, Karya Semesta juga mengisi kebutuhan kopi instansi pemerintah, kafe dan ritel modern yang tersebar di Jawa Timur, Jakarta dan kota-kota besar lainnya.

Kini, saban bulan, Putri bisa mengolah berton-ton biji kopi.  Untuk Kopi Luwak Lanang saja, Putri bisa menghasilkan hingga 1,6 ton kopi setiap tahun. “Di luar itu, bisa puluhan ton,” ujarnya. Omzetnya terus menanjak di angka miliaran rupiah.

Tak heran, berbagai penghargaan pun berhasil diraih pengusaha muda ini. Di antaranya adalah penghargaan dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM). Namun itu tak membuat ia puas. Putri terus mengembangkan produknya. Kini, ia juga memproduksi teh, berlabel Gambung Tea.

Perempuan yang menempuh pendidikan manajemen ini masih menyimpan cita-cita untuk membuat kemasan saset produknya. “Mesinnya sudah ada, kami masih menyiapkan modal untuk yang lain,” tutur Putri.   

Hendi Setiono owner Kebab Turki

Hendy Setiono (kebab Baba Rafi) mengawali usaha tahun 2003 di Surabaya. Modalnya hanya Rp 10 jt atau sebuah gerobak burger. Kini bisnisnya berkembang pesat dengan menu makanan utama kebab serta santapan ala koboi (burger serta hotdog).
Sebelum memulai usaha sendiri, ada tiga tahap yang harus disiapkan. Selain perencanaan matang, produk yang dijajakan sebaiknya berbeda dan punya keunggulan sendiri. Faktor pembeda itu bisa jadi kekuatan dalam menjalankan usaha.

Isi kantong bukanlah faktor utama untuk menegakkan dan membesarkan usaha sendiri. Pernyataan ini mungkin terdengar klise, tapi sudah banyak pengusaha di negeri ini yang membuktikannya. Salah satunya adalah Hendy Setiono, Presiden Direktur PT Baba Rafi Indonesia.

Hanya bermodalkan uang Rp 4 juta, dia merintis usaha makanan bertajuk Kebab Turki Baba Rafi pada September 2003. Bermula dari sebuah gerobak dagangan di kota Surabaya, dalam kurun hampir 10 tahun usaha tersebut sudah berkembang pesat. Kini, Baba Rafi memiliki lebih dari 1.000 gerai di berbagai daerah di Indonesia. Bahkan, sejak tahun lalu, gerainya sudah menyebar ke negara Malaysia dan Filipina.

Tak hanya Baba Rafi, Hendy juga sudah mendirikan beberapa perusahaan lain: PT Piramida Zahira dan PT Panen Raya Indonesia. Kesuksesan mengembangkan usaha sendiri membuat pria kelahiran tahun 1983 ini banyak diganjar penghargaan sebagai wirausahawan andal di Indonesia.

Apa saja kunci kesuksesan penyandang gelar Ernst & Young Entrepreneur Of The Year “Special Award Entrepreneurial Spirit tahun 2009.

Agtya Priyadi, owner WOLES

Agtya Priyadi                                             seorang pemuda yang sukses menancapkan namanya di kancah Entrepreneurship di Indonesia juga memulainya bukan dengan jalan yang mudah.
‘Dapat dibayangkan saat pemuda lain melanjutkan pendidikannya ke jenjang kuliah, ia malah sudah harus bekerja untuk menyambung hidupnya karena di umur yang masih sangat muda tersebut orang tuanya sudah pergi ke pangkuan Illahi.
Menjadi Entrpreneur memang tidak perlu menempu pendidikan yang tinggi, seperti yang dilakukan oleh pemuda yang biasa disapa Agit ini. Ia hanya lulusan SMA saat memulai usahanya, yang bahkan tidak dimulai dengan modal yang berlimpah. Dengan uang hasil kerja kerasnya dan bermodalkan pengalaman kerja di distro bernama “Gazelle”, ia pun hanya mampu untuk membuat stiker dengan gambar gurita lucu berwarna ungu untuk nama brand miliknya sendiri, “YeahRight!”.
Seperti yang pernah Agit jelaskan kepada Oktomagazine, sebuah gimmick, atau teknik pemasaran, yang unik memang menjadi salah satu modal utama untuk membuat brand yang dimiliki dapat menarik perhatian banyak orang. Anda tidak dapat hanya diam saja atau mengandalkan promosi dari mulut ke mulut untuk memasarkan usaha dengan cepat.
Agit pun terus mengembangkan usahanya sendiri sambil tetap bekerja di distro tersebut. Dengan keterampilan mendesain, ia pun terus membuat konsep gimmick yang unik dan gambar yang menarik. Hingga akhirnya ia mampu sedikit demi sedikit menjual kaos karyanya tersebut, selusin diteruskan dengan lusinan lainnya, dan hasilnya adalah laku!
Sejak saat itu ia semakin giat untuk mengembangkan brand YeahRight! miliknya tanpa meninggalkan tanggung jawab sebagai Store Manager di distro tersebut. Salah satu contoh yang patut ditiru oleh pemuda, khususnya remaja, dalam berjuang demi hidup dan bisnis yang dirintis.
Di tengah kesibukannya bekerja di distro dan mengurusi brand miliknya, ia pun tidak lantas berpuas diri, Agit melanjutkan kreatifitasnya dengan membuat brand yang baru dengan konsep yang berbeda. “Woles” pun akhirnya lahir satu tahun setelah YeahRight! berhasil mengambil hati para pecinta kaos di Indonesia ini. Dengan desain yang sederhana, lambat laun Woles pun meneruskan keberhasilan bisnisnya yang telah berjalan sebelumnya.
Agit juga menjelaskan bahwa berjualan tidak harus selalu memiliki toko sendiri, oleh karena itu kedua brandyang dimilikinya pun dititipkan di distro di beberapa kota, selain ia masih tetap menjualnya dan menerima pesanan via online.
Kini pemuda bersahaja ini sudah mulai fokus pada bisnisnya, karena sejak Januari ia sudah tidak bekerja lagi di distro tersebut dan mengontrak sebuah rumah di kawasan Fatmawati bersama dengan kakaknya, Ayi Mahardika. Ia pun kini sudah mempekerjakan beberapa orang untuk membantu mengembangkan bisnisnya yang dijalankan.
Itu berarti kini pemuda tersebut telah berhasil menjadi Entrepreneur dengan menjalankan bisnis serta mampu membuka lapangan kerja bagi orang lain, walau perjalanannya ke depan masih sangat panjang.

Elang Gumilang owner Gemilang Property Griya


 Elang Gumilang. Di tengah kesibukannya berkutat dengan diktat kuliah, Elang Gumilang yang saat itu masih berusia 23 tahun bahkan sudah mempunyai beberapa jenis bidang usaha. Penghasilannya pun tidak main-main, yaitu Sembilan digit. bisa di bayangkan bagaimana rasanya di usia itu memiliki penghasilan seperti itu.. Sejak SMA, dia sudah berjualan donat dan roti di sekolah. Perasaan malu dan lelah ditepisnya untuk mendapatkan uang. Perlahan tapi pasti, uang itu dia kumpulkan untuk membiayainya masuk Fakultas Ekonomi Institut Pertanian Bogor. Di kampus pun Elang cukup aktif mengikuti berbagai lomba dan kegiatan dan prestasinya pun cukup banyak. Pada tahun 2003, dia menjuarai Java Economics FEM IPB dan berhasil mengumpulkan uang Rp 10 juta. Uang tersebut dijadikan modal usaha berjualan sepatu dan supplier lampu.
Karena makin pintar berdagang, dia merambah ke usaha penyuplaian minyak kelapa sawit. Setiap hari dia harus mengangkat gallon berisi minyak goring ke tetangga sekitarnya. Sempat juga prestasi akademiknya menurun, tetapi dia tidak menyerah. Dia kemudian mendirikan kursus bahasa asing English Avenue. Lembaga tersebut didirikan secara patungan bersama 11 teman-temannya. Saat ini, Elang hanya bertindak sebagai pemegang saham di lembaga tersebut. Pada tahun kedua kuliah, dia merambah ke dunia properti. Alhasil, Elang mampu mengakuisisi lahan di dekat kampus Dermaga IPB Bogor senilai Rp1,6 miliar.

Hingga enam tahun usia bisnisnya di sektor properti, Elang telah mengembangkan tiga belas (13) perumahan. Di antaranya Gemilang Property Griya Salak Endah I-III, Gemilang Property Griya PGRI Ciampea Endah, Gemilang Property Citayam, Gemilang Property Cilebut, Gemilang Property Lido dan yang teranyar di kawasan Cifor, Bogor Barat. Kisaran harga mulai dari Rp 88 juta-Rp 1 miliar. Dari rentang harga ini dapat diambil kesimpulan bahwa semua kelas memberikan kesempatan kepadanya untuk berkembang.

Friday, July 19, 2013

Hamzah Izzul Haq owner


Inilah Profil 5 Pengusaha Muda Indonesia Dibawah 20 tahun :

Pria berumur 19 tahun ini adalah seorang Entrepreneur Muda yang sukses, Pemuda kelahiran Jakarta, 26 April 1993 memang sudah memiliki bakat bisnis sejak masih kecil mulai dari menjual kelereng, gambaran, petasan hingga menjual koran, menjadi tukang parkir serta ojek payung pernah dilakukannya.

Pada pertengahan kelas 2 SMA, ia menangkap peluang bisnis lagi. Ketika sedang mengikuti seminar dan komunitas bisnis pelajar bertajuk Community of Motivator and Entrepreneur (COME), Hamzah bertemu dengan mitra bisnisnya yang menawari usaha franchise bimbingan belajar (bimbel) bernama Bintang Solusi Mandiri. “Rekan bisnis saya itu juga masih sangat muda, usianya baru 23 tahun. Tapi bimbelnya sudah 44 cabang,”

Hamzah lalu diberi prospektus dan laporan keuangan salah satu cabang bimbel di lokasi Johar Baru, Jakarta Pusat, yang kebetulan ingin di-take over dengan harga jual sebesar Rp175 juta. Dengan hanya memegang modal Rp5 juta, pengusaha muda lulusan SMAN 21 Jakarta Timur ini melobi sang ayah untuk meminjam uang sebagai tambahan modal bisnisnya. “Saya meminjam Rp70 juta dari ayah yang seharusnya uang itu ingin dibelikan mobil. Saya lalu melobi rekan saya untuk membayar Rp75 juta dulu dan sisanya yang Rp100 juta dicicil dari keuntungan tiap semester. Alhamdulillah, permintaan saya dipenuhi,”.

Dari franchise bimbel itu, bisnis Hamzah berkembang pesat. Keuntungan demi keuntungan selalu diputarnya untuk membuat bisnisnya lebih maju lagi. Kini, Hamzah telah memiliki 3 lisensi franchise bimbel dengan jumlah siswa diatas 200 orang tiap semester. Total omzet yang diperolehnya sebesar Rp360 juta/semester dengan nett profit sekitar Rp180 juta/semester. Sukses mengelola bisnis franchise bimbelnya, Hamzah lalu melirik bisnis kerajinan SofaBed di area Tangerang.

Sejak bulan Agustus 2011, bisnis Hamzah telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Lulusan SMA tahun 2011 ini duduk sebagai direktur utama di perusahaan miliknya yang omzetnya secara keseluruhan mencapai Rp100 juta per bulan.

 Hamzah Izzulhaq (19 tahun)



Hamzah ini terkenal suka digandrungi cewe2 loh gan karena ketampanannya hehehe mungkin aganwati juga minat?

Twitter Hamzah = @hamasacorp (Follow gan! Twitnya mantep + followersnya paling banyak diantara yg laen).

Lambertus Darian (18 tahun)


Anak muda yang satu ini usianya juga masih dibawah 20 tahun, namun telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.

• Pendiri Komunitas Bisnis Anak Muda. Komunitas ini memiliki puluhan ribu followers di Twitter.
• Ketua Komunitas Bisnis Anak Muda
• Sudah dapat memiliki omset penjualan 95 Juta dalam waktu 1 bulan di umur 16 Tahun
• Berhasil menjadi Top New Sales 2010 di salah satu perusahaan importir di umur 16 Tahun
• Pemegang 25% saham PT. Trijaya Mekar Mandiri
• Distributor Jahe Merah Instant Cap Cangkir Mas
• Distributor Stick Jelly Food
• Owner produk cairan pembersih kamar mandi

Walaupun sempat ditipu sebelum membuka restorannya, berkat tekat yang kuat dan semangat ingin sukses sekarang Darian menjadi Owner dari Sop Iga Bakar Sarap yang berada di Muara Karang, selain menjalani bisnis nya sekarang ia pun sering diundang dalam berbagai talkshow bisnis. - See more at: http://unikmanca.blogspot.com/2013/01/profil-5-pengusaha-muda-indonesia-yang.html#sthash.TxfYrn1G.dpuf

Ridwan abadi owner Plaza Dinar dan Batagor Jepang

Inilah perjalan usaha yang dilakukan mereka yang mencapai kesuksesan di usia muda.

Ridwan Abadi



Latar Belakang jadi Pengusaha
Lagi-lagi memang berawal dari kepepet.Ayahnya di Lampung hanyalah seorang tukang ojek, sedangkan Ibu penjual sayur. Kon­disi keluarga pas-pasan. Itu se­babnya ketika masuk kuliah di Unibraw, Malang, awalnya orangtua melarang. Me­reka hanya mam­pu membiayai awal masuk kuliah saja. Ridwan tidak patah semangat. dengan meyakinkan orangtua b­akal bisa mandiri. Setiba di Malang, perjuangan sesungguhnya dimulai. tak punya uang untuk biaya kos atau kontrak rumah. Di tahun-tahun pertama  tidurnya di masjid. Untuk biaya hidup,  mengandalkan dari jualan donat.  
Ridwan juga bekerja paruh waktu di sebuah restoran cepat saji dan masih banyak lagi pekerjaan lainnya. Semua itu dilakukan semata-mata un­tuk­­ menyambung h­idup. Meski tampak berat,  semua  djalaninya dengan enjoy dan tetap semangat. dengan memiliki keyakinan, perjuangan kerasnya membuahkan hasil. Memasuki semester lima, usahanya sudah mulai berkembang. yang di lakukannya adalah membuka bisnis IT, server pulsa elektrik, dan beragam usaha lain

Setelah tamat kuliah, Ridwan memutuskan mengembangkan minatnya yang lebih condong ke dunia bisnis. Selain membuka usaha,  juga mendirikan lembaga training  kewirausahaan. Sebenarnya modul pengajaran yang di gunakan di lembaga training  ini adalah pengalamannya dari nol sampai sekarang.
Alhamdulillah, sejak berdirinya lembaga  ini, peserta terus mengalir.  Bahkan pada tahun 2010, saya mendapat predikat sebagai juara Wirausaha Mandiri kategori boga dari Bank Mandiri. Di tahun yang sama pula mendapat penghargaan sebagai franchisee berprestasi dari lembaga profesi Indonesia.


Bisnis Yang Dimiliki
 Pertama, usaha kuliner Batagor Takshimura. yang sudah terwaralabakan. Sekarang sudah ada 80 outlet  yang tersebar di seluruh Indonesia.  Kedua, Plasa Dinar yang bergerak di distribusi logam mulia, dan yang ketiga Dapur Digital, usaha ini bergerak di bidang jasa advertising  atau desain grafis.
 



Advertisements

Advertisements