Thursday, August 15, 2013

Tips Sukses

Do you want to share?

Do you like this story?

tips sukses
Tips Menjadi Orang Sukses

1.       Awali segala sesuatunya sebelum melangkah dengan berdoa dan melangkah dengan bersandar padaNya
2.       Ikutilah seminar-seminar bisnis yang diadakan di kota anda. Coba beli koran dan lihatlah iklan-iklan seminar di kota anda dan coba hadir di seminar-seminar tersebut. Memang Kadang seminar-seminar itu membutuhkan biaya, tapi coba sisihkan uang anda untuk ikut dalam seminar-seminar itu. Wawasan anda pasti akan lebih luas dan terbuka. karena di dalam seminar tersebut biasanya  di beberkan tips dan trik dengan strategi-strategi  dari pembicara yang di kemas sedemikian untuk bias kita terapkan
3.       Coba praktekkan apa yang anda dengar di dalam seminar. Karena pengetahuan tanpa praktek adalah nol besar. Dan anda tidak akan jadi besar jika anda tidak segera take action. dimulai dari hal yang sederhana, yang bisa dengan mudah dikerjakan akhirnya semua bisa dikerjakan  dengan menggunakan alam bawah sadar
4.        Buatlah sasaran atau goal (tujuan) anda di masa depan. Buat planning 10 tahun ke depan anda ingin jadi seperti apa, 5 tahun depan, dan 1 tahun depan.
5.       Jangan patah semangat jika anda mendengar bahwa rencana yang telah anda susun tidak akan berhasil. Banyak orang akan mengatakan jangan lakukan itu, jangan bisnis, bisnis itu beresiko, anda pasti tidak bisa, seminar itu hanya teori, dsb. Coba tetap fokus akan planning/rencana anda.
6.       Terus asah pengetahuan anda di bisnis yang anda geluti, jika anda fokus pasti anda akan berhasil. Semakin lama anda belajar di bisnis yang sama, maka anda akan semakin ahli.
7.       Buatlah SOP untuk bisnis anda, agar segala sesuatu bisa menjadi teratur dan bisa didelegasikan. Jika anda sudah bisa mendelegasikan bisnis anda, maka anda akan bebas jalan-jalan tanpa perlu mengkhawatirkan bisnis anda. Anda tinggal memantau tim anda, dan anda bisa jalan-jalan, atau membuka bisnis yang lain. Ingat, ini bisa anda lakukan jika anda sudah membuat semua SOP untuk bisnis anda. Pada saat membuka bisnis, usahakan jangan langsung ditinggalkan, coba anda fokus dulu disitu 6 bln – 1 tahun, baru jika bisnisnya sudah stabil, anda sudah bisa mendelegasikan ke tim anda.
8.       Coba atur keuangan anda, dari pemasukan sampai pengeluaran. Coba bagi pemasukan anda menjadi pos-pos. Sisihkan untuk pendidikan(utk anak, ikut seminar, dll), untuk sehari-hari, untuk amal, untuk senang-senang, untuk pengeluaran tak terduga.
9.       Berdoa menurut kepercayaan kita masing-masing. Berdoa agar rencana kita bisa tercapai, dan jangan lupa selalu mengucap syukur pada saat target/rencana kita tercapai.

-
Salah seorang yang berperan memopulerkan lidah buaya sebagai produk makanan khas Pontianak itu adalah Sunani (39). Dimulai dari kesenangan membuat kue, lulusan kolah menengah atas itu mencoba membuat jeli dan dodol berbahan dasar lidah buaya (aloe vera) tahun 2004.
“Saya mencobanya dari jumlah yang sangat sedikit, hanya satu kilogram lidah buaya yang saya olah menjadi jeli dan dodol,” ujar Sunani. Pada awal usahanya, Sunani memutuskan untuk menitipkan jeli dan dodol lidah buaya di pusat toko oleh-oleh Kota Pontianak.
Sayangnya, respons konsumen belum bagus karena masih asing dengan produk olahan itu. Sunani menilai hal itu wajar mengingat lidah buaya memang bukan balian baku siap olah seperti ba-han baku lain.
“Mengolah lidah buaya menjadi makanan memang harus sabar, prosesnya agak lama. Konsumen yang membeli produk makanan olahan lidah buaya pada masa awal itu umumnya mereka yang tahu khasiatnya,” ujar Sunani.
Awalnya, Sunani hanya memanfaatkan daging lidah buaya untuk membuat jeli dan dodol. Prosesnya agak rumit karena harus dicuci lima hingga enam kali supaya lendirnya hilang. Selanjutnya, lidah buaya harus direbus.
lidah-buaya-aloe-veraTantangan pada tahun pertama membuat makanan olahan dari lidah buaya bagi Sunani terasa berat Pasalnya, dia harus memperkenalkan produk makanan dari bahan baku yang baru.
“Namun, upaya saya dengan ikut pameran, menitipkan produk di beberapa tempat, dan memperkenalkannya dari mulut ke mulut tidak sia-sia. Dalam tahun pertama, saya sudah bisa mengolah sekitar 200 kilogram lidah buaya setiap bulan,” kata Sunani.
Sunani dibantu lima pekerja pada se-tahun pertama dan bisa membukukan omzet Rp 20 juta per bulan. Supaya makin dikenal konsumen, Sunani yang dibantu suaminya, Jifung (41), menggunakan merk Isunvera.
Tiga tahun pertama, Sunani menggarap serius pangsa pasar di Kota Pontianak dengan membuat beberapa jenis makanan olahan baru berbahan dasar lidah buaya, seperti kerupuk, minuman, dan teh. Khusus teh, Sunani membuatnya dari kulit lidah buaya.
“Dengan berhasil menemukan cara pembuatan teh dari lidah buaya, usaha saya hampir tak menghasilkan limbah atau sampah. Semua terpakai, mulai daging hingga kulit. Bagian yang tidak terolah hanya bagian ujung dan duri saja, kata Sunani.
Setelah delapan tahun menggeluti usahanya, kini Sunani menghabiskan 2 ton bahan baku setiap hari. Dari kebunnya yang .seluas 2 hektar, Sunani hanya mendapatkan sekitar 1 ton bahan baku setiap hari. Sisanya diperoleh dari enam petani yang bersedia bekerja sama menyediakan lahan untuk ditanami lidah buaya.
Saat ini, dia dibantu 35 pekerja yang sebagian besar perempuan. Sebagian dari para perempuan itu adalah anak-anak putus sekolah yang hanya lulus sekolah dasar. Selain untuk pasar lokal Pontianak. Isunvera juga didistribusikan ke beberapa daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Yogyakarta, Balikpapan, Pangkalan Bun, dan Banjarmasin. Dalam waktu dekat ini. Isunvera juga didistribusikan untuk memenuhi permintaan Pasar.
Kendati hamil lulus Kitalah menengah atas. Sunani tetap han.i karena tak hanya memasok produk makanan untuk pasar lokal. Pasar makanan lian produk kosmetik berbahan dasar Udah buaya di Kuchini rawak, Malaysia dan Brunei pun dia
Sunani berbagi peran dengan Jifung. Pemeliharaan dan panen di kebun pengantaran produk untuk Pontianak dilakukan Jifung. sementara pengembangan produk dan pengelolaan sumber daya manusia oleh Sunani
Kendati berhasil mendapatkan omzet ratusan juta, Sunani mengaku belum pernah menambah modal dari pinjaman. Takut, katanya. Sunani dan suaminya tak meminjam modal karena takut pekerjaan sehari-hari  terbebani membayar cicilan dan bunga. “Bungo pinjaman tidak pernah kecil Di mana pun itu.” ujar Sunani
- See more at: http://kisahsukses.info/kisah-sukses-sunani-dengan-bisnis-jeli-dan-dodol-dari-lidah-buaya.html#sthash.v2EllkLO.dpuf

YOU MIGHT ALSO LIKE

0 comments:

Post a Comment

Advertisements

Advertisements